Biasa Menjual Es Pisang, Gadis ini Sekarang Jadi Desain Grafis Jempolan
Namanya Putri Cahya Maulida (18), mempunyai mimpi untuk melanjutkan kuliah di Fakutas Ekonomi Universitas Jendral Soedirman. Namun, semua angannya belum dapat terwujud karena kendala biaya. Kondisi ekonomi keluarga Putri juga turun drastis semenjak ayahnya berhenti kerja sebagai pedagang di swalayan. Terlebih di tengah pandemi, keluarganya harus bertahan dari hasil berjualan es di halaman sekolah dekat rumahnya. Sementara itu ibu Putri hanya lah seorang ibu rumah tangga.
Sejak SMA Putri sudah belajar berbisnis, setiap berangkat ke sekolah bukan hanya buku yang ia bawa melainkan es pisang cokelat buatannya sendiri demi meringankan beban orang tuanya. Jika ada keperluan pribadi atau kebutuhan sekolah Putri memanfaatkan uang hasil penjualan es pisang cokelatnya. Perjuangan Putri untuk menyelesaikan SMA mampu membentuk kegigihan untuk terus berprestasi.
Bahkan gadis asal Majalengka ini, sempat terancam tidak bisa mengikuti ujian akhir semester karena menunggak uang sekolah. Usahanya untuk tetap sekolah begitu besar, Putri yang langganan mendapat juara 3 besar akhirnya bisa memperoleh beasiswa dan mengikuti ujian akhir semester secara gratis dan lulus di tahun 2020.
Kebingungan kembali datang, jangankan untuk melanjutkan kuliah, mencari kerja dalam keadaan pandemi seperti saat ini saja sangat sulit apalagi ia hanya lulusan SMA. Namun Putri memiliki tekad yang kuat untuk memperbaiki kondisi perekonomian keluarga. Putri memutuskan ikut bergabung mengikuti pelatihan dan pendidikan selama 6 bulan di Rumah Gemilang Indonesia (RGI) Jurusan Desain Grafis.
Selama menjalankan masa diklat, Putri termasuk santri yang berprestasi. Putri mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cepat. Tak hanya itu, di bidang keagamaan pun Putri sangat aktif dan mampu menghafalkan 3 Juz Al Quran.
“Setelah lulus dari RGI ini, harapan saya meraih mimpi terbuka kembali. Rasanya sangat bersyukur sekali, apalagi sekarang bisa langsung keterima untuk magang sebagai desain grafis di lembaga filantropi,” ungkapnya.
Harapannya begitu besar untuk menjadi manusia yang bermanfaat di tengah masyarakat. Putri menyampaikan keinginanya untuk membuka percetakan di kampung halamannya dan meneruskan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.
LAZ Al Azhar melalui program RGI terus berikhtiar untuk mencetak pemuda-pemudi pengangguran dan putus sekolah agar bisa menjadi generasi berketerampilan dan berakhlakul karimah agar bisa mandiri, siap kerja dan menjadi tulang punggung keluarga.
No Comments