Kunci Sukses Jadi Entrepreneur ala Rumah Entrepreneur
Sabtu, 18 Mei 2013 suasana pagi itu cukup berbeda dari biasanya. Tak seperti hari sabtu yang lalu memang di RGI tak banyak aktifitas karena perserta didik libur seperti biasanya. Namun hari ini berbeda, Rumah Gemilang Indonesia mendadak menjadi hari-hari biasa dipenuhi peserta didik berseragam hitam dan berjilbab biru bagi wanitanya, ekspresinyapun berbeda seolah siap menanti sebuah pertunjukan atau adegan seru difilm kesayangan. Ternyata hari ini akan diadakan stadium general belajar tentang menjadi entrepreneur, stadium general dengan pemateri yang didatangkan dari luar ini menjadi kesempatan bagus dan menarik bagi peserta didik RGI untuk menambah pengetahuan dan motivasi agar kelak selesai menimba ilmu di RGI memiliki semangat dan visi yang jelas akan berbuah apa ilmu yang sudah didapat selama di RGI. Tak tanggung-tanggung nara sumber stadium general ini kami hadirkan langsung dari Rumah Entrepreneur milik Universitas Azzahra, pemilik nama Drs. Eko Prihatmanto, M.Si juga menjabat sebagai Wakil Rektor IV Universitas Azzahra, Jakarta Timur dan baru-baru ini menambah kampus di wilayah Tangerang Selatan. Bagi Eko, ini kali pertama datang ke RGI mengenal lebih dekat sebuah pusat pemberdayaan dan training center milik Al-Azhar Peduli Ummat yang sudah dikelola selama 4 tahun ini.
Acara dibuka dengan games, rupanya ini salah satu strategi beliau untuk mencairkan suasana sehingga pada saat materi utama disampaikan peserta tidak mengantuk. Tampak 8 peserta ditunjuk dan diminta maju oleh nara sumber, disulapnya aula besar itu dengan gelak tawa peserta didik yang hadir, 8 orang yang berada didepan dibuat berpasangan membentuk 4 pasang mulai melakukan aksi berjoged dengan gaya tak malu-malu diiringi music yang mengalun dari laptop sang Master. Music berhenti dan aksipun usai, dimintanya peserta yang menonton untuk memilih pasangan yang paling unik dan menarik, terpilihlah pasangan Musthofa yang berasal dari jurusan Teknik Komputer & Jaringan dan Ahmad Sutrisna jurusan Foto & Videografi, lembaran uang senilai Rp. 100.000,- diberikan kepada pasangan pemenang sebagai bentuk apresiasi atas keberanian mereka. Games ini bukan tanpa makna, diuraikan sang nara sumber kepada seluruh peserta ada sebuah pesan didalamnya Eko menerangkan “siapa yang berusaha sungguh-sungguh dan lebih keras dibandingkan yang lain pasti akan mendapatkan hasil yang lebih pula dibandingkan yang lain” begitu kalimat pesan itu mengalir. Setiap manusia yang terlahir di bumi ini adalah seorang pemenang, tak ada satupun minta dilahirkan menjadi seorang pencundang, hanya saja kesempatan dan akses untuk meraih pendidikan yang lebih baik selalu menjadi imperium yang menakutkan dan semakin sulit dijangkau oleh mereka yang terlahir miskin. Sehingga pengetahuan hebat dan modern yang dapat mensejahterakan sebuah generasi hanya dapat dinikmati oleh mereka yang mampu membayarnya.
“Jangan pernah kalian takut untuk menghadapi masa depan, kalian sudah hidup didunia ini 20 tahun dan melalui berbagai masalah kehidupan namun masih tetap bisa berdiri sampai saat ini, jadi apa lagi yang harus membuat kalian takut?“ papar Eko kembali melecut semangat peserta yang hadir. Gagal, ini adalah hal yang paling ditakuti semua orang bila ingin meraih kesuksesan, ada yang mampu bangkit adapula yang terus terpuruk menyelami kegagalannya tanpa bertindak. Rahasia merubah kegagalan untuk meraih kesuksesan adalah bahwa sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan . Jangan pernah takut untuk gagal, karena dengan kegagalanlah seseorang itu dapat sukses dan dari kegagalan itu pula kita dapat belajar untuk jauh lebih berhasil. Salah satu kunci sukses dalam berwirausaha adalah marketing (penjualan). Karena dengan kita punya keahlian dalam penjualan kita tidak harus membuat barang apabila ingin menjadi wirausaha, contohnya kita dapat menjual produk seseorang yang layak jual namun orang tersebut tidak dapat memasarkannya. Begitu banyak peluang berwirausaha jika kita dapat melihat sekecil apapun kesempatan yang ada disekitar kita, menjadi seorang entrepreneur juga harus berani tampil beda melihat peluang, cerdik mengambil langkah dan keputusan. Namun lagi-lagi kita tidak boleh takut menghadapi kegagalan karena kalau kita takut akan kegagalan semua kesempatan yang ada hanya akan berlalu begitu saja tanpa adanya keberanian untuk kita mengambil kesempatan itu. Karena Orang-orang yang gagal di bagi menjadi dua, yaitu mereka yang berfikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya. RGI yang kecil ini belum sebanding dengan jumlah warga bangsa yang miskin dan tak mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan pendidikan, namun kita bisa memulai dari hal yang kecil disekitar kita bahwa ilmu dan pendidikan yang kita dapat harus pula dibagi kepada mereka yang tidak mampu.
Redaksi
Rumah Gemilang Indonesia
No Comments