MIMPI WANITA PEMECAH BATU DI BANTARAN SUNGAI KEMIT

MIMPI WANITA PEMECAH BATU DI BANTARAN SUNGAI KEMIT

Setiap orang pasti punya mimpi. Dan untuk meraih mimpi tersebut kadang banyak hal yang harus diperjuangkan, meski bukan hal kecil. Tri Handayani, adalah salah seorang peserta Rumah Gemilang Indonesia angkatan 9 jurusan Tata Busana asal Kebumen – Jawa Tengah, salah satu wanita yang punya mimpi besar dalam hidup.

Sebelum masuk ke RGI, Tri dulunya menjadi pemecah batu di bantaran Sungai Kemit Desa Pekuncen Kec. Sempor, Kab. Kebumen – Jawa Tengah. Ayah Tri berprofesi sebagai penambang pasir dan ibunya berprofesi sebagai pemecah batu di bantaran sungai Kemit. Dengan peralatan seadanya, tak jarang tangan lembut Tri harus mengangkat palu besi seberat 5 Kg dan memukulkannya ke batu kali berukuran sedang untuk menjadi kerikil. Hal itu dikerjakan Tri disela-sela waktu selain kesibukannya sebagai pelajar di SMK Maarif 5 Gembong. Hasilnya memang tidak seberapa, namun asalkan bisa membantu meringankan beban orang tua, ia akan senang mengerjakannya. Untuk mencari penghasilan tambahan, di sela waktu belajarnya dimalam hari, ia juga membuat bros dan pernak pernik lainnya untuk dijual.

Tri Handayani, Peserta kelas Tatabusana angkatan 9	Tri Saat Praktek Membuat Pola dan Memotong
	Tri Saat Praktek Membuat Pola dan Memotong

Dibalik ketangguhannya sebagai seorang wanita, Tri memiliki sebuah mimpi. Ia ingin menjadi seorang desainer muslimah untuk membanggakan orangtuanya dan membangun perekonomian keluarga. Ia pun datang ke RGI untuk menimba ilmu sebagai bekal untuk meraih mimpinya. Dian Pelangi adalah idola sekaligus inspirasinya, seorang desainer hijab yang karyanya telah menjadi salahsatu trendsetter hijab saat ini. Dia berharap suatu saat nanti bisa bertemu dengan idolanya agar bisa belajar dan mendapat ilmu langsung dengan sang idola.

Semangat terus buat Tri, semoga kamu bisa meraih apa yang kamu cita-citakan dan menjadi manusia yang sukses, dan bermanfaat.