Selalu Ada Cara untuk Berkarya Wisuda RGI Angkatan ke-7
Tidak nampak ekspresi suka cita berlebihan ketika namanya disebut oleh MC (master of ceremony) dalam acara wisuda pusdiklat program reguler angkatan ke-7 Rumah Gemilang Indonesia (RGI), sebagai peserta terbaik kelas menjahit dan tata busana. Bahkan ketika naik ke panggung dan menerima hadiah penghargaan atas prestasinya, iapun nampak santun ekspresi dari sikap kedewasaannya.
Zahrotul Hidayah namanya. Remaja putri (20 th) asal Gunung Putri Bogor ini bukan hanya menorehkan prestasi tidak biasa dalam bidang menjahit dan tata busana, namun telah menjadi inspirasi bagi kawan-kawannya peserta diklat lainnya. Ketekunan, fokus, sabar, dan tidak pelit ilmu menjadi kunci keberhasilannya. Tidak heran jika Zahroh disegani oleh peserta diklat dan para instruktur baik di dalam kelas maupun di lingkungan asramanya.
Zahroh menjadi peserta terbaik kelas menjahit dan tata busana setelah memperoleh akumulasi nilai tertinggi baik nilai akademis dan non akademis, hasil penilaian dewan instruktur. Nilai akademis meliputi komponen teknis keahlian baik teori maupun praktek menjahit dan tata busana. Sedangkan non akademis mencakup komponen non teknis yaitu kedisiplinan, tanggung jawab, inisiatif, sikap, kebersihan dan kerapian. Sebagai peserta terbaik Zahroh mendapatkan 1 unit mesin jahit dan paket perlengkapannya.
”Alhamdulillah atas hadiah ini (mesin jahit). Akan sangat bermanfaat buat saya nantinya untuk meneruskan dan mengembangkan usaha jasa menjahit rumahan yang dirintis ibu saya”, ungkap Zahroh. Sebelum mengikuti pusdiklat RGI Zahroh memiliki sedikit pengalaman menjahit. Tekadnya untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan keinginan membuka butik seakan terbayar. Tekad kuat itu teruji ketika pemilik sebuah butik tempat ia magang menawarkan kerja dengan fasilitas yang baik. Namun ia kekeh, ingin berdikari dengan usaha jasa menjahit di rumah bersama ibunya. “Biar belum seberapa nilainya, beginilah cara saya berkarya dan semoga terus bisa berkarya”, tegas Zahroh.
Zahroh bersama tiga rekan lainnya dari kelas yang berbeda mendapat penghargaan atas pretasinya menjadi peserta terbaik di masing-masing kelasnya. Moment tersebut menjadi rangkaian acara wisuda pusdiklat program reguler angkatan ke-7. Acara bertemakan “Selalau Ada Cara untuk Berkarya” tersebut dilaksanakan di kampus RGI Sawangan Depok, Kamis, 20 Desember 2012.
Untuk kali ketujuhnya, RGI mewisuda peserta diklat program reguler. Sebanyak 55 orang yang lulus dari 60 peserta angkatan ke-7. Acara yang dihadiri oleh keluarga besar YPI Al Azhar, muzakki dan donatur, pejabat setempat, lembaga mitra dan orang tua peserta diklat dimeriahkan oleh performance karya kreatif peserta diklat baik yang ditampilkan di arena panggung maupun gallery pameran RGI.
“RGI telah berbuat, dan harus terus didukung. Meski kampusnya berdiri di Sawangan Depok, tapi manfaatnya terasa sampai jauh”, pungkas DR. Idris Abdul Shomad, MA, Wakil Walikota Depok dalam sambutannya. (an_rgi)
No Comments