“Cinta Sejati, Cinta Nabi” Mabit Pertama RGI Angkatan 8
Jumat, 8 Februari 2013 adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh peserta diklat RGI (Rumah Gemilang Indonesia) Al-Azhar Peduli Ummat. Sebabnya, pada hari itu akan diadakan acara Mabit yang pertama untuk angkatan ke delapan dengan tema “CINTA SEJATI, CINTA NABI”. Sehari sebelumnya, persiapan untuk acara dilakukan oleh para peserta diklat. Malam itu semua peserta diklat terlihat kompak bahu membahu mempersiapkan acara. Mereka berharap agar acara ini menjadi acara spektakuler dan dapat dikenang oleh semua instruktur dan staf.
Menjelang acara mabit yang dilaksanakan selepas shalat Isya itu, para peserta diklat yang mengisi acara sigap menyiapkan diri agar tampil maksimal dalam acara mabit tersebut. Satu hal yang terbilang unik karena berbeda dari hari biasanya adalah ketika para peserta diklat menyantap hidangan makan malam. Berbeda dari biasanya karena alas yang digunakan sebagai pengganti piring adalah daun pisang, sehingga seluruh peserta diklat lebih terlihat keakrabannya sambil lahap menyantap menu malam hari itu.
Tepat pukul 20.30 WIB, mabit pertama RGI Al-Azhar Peduli Ummat angkatan 8 akhirnya resmi dimulai dengan bacaan basmallah yang dipimpin oleh Bubun Akhmad Burhanudin selaku MC yang juga peserta diklat kelas TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan). Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh para staf RGI Al-Azhar Peduli Ummat serta Ketua Panitia Mabit, Agung Nugroho dari kelas Desain Grafis dan dihadiri pula oleh Ahmad Ahidin sebagai Manager Rumah Gemilang Indonesia.
Dalam acara tersebut hadir pula tamu istimewa, yaitu Sandy Santosa sebagai motivator dari Shubuh.Net yang menjelaskan kepada peserta diklat RGI Al-Azhar Peduli Ummat tentang bahayanya mengonsumsi narkoba. Acara berlangsung seru terutama saat sesi tanya jawab karena para peserta dapat meluapkan rasa keingintahuan mereka tentang dampak negatif dari narkoba, berita yang ramai dibicarakan orang terkait tersandungnya artis muda papan atas dimana usia mereka pun tak jauh dari artis tersebut. Pengetahuan tentang bahaya narkoba sangat penting untuk terus dikampanyekan kepada mereka para generasi muda agar tak terjerat dan merusak masa depan mereka sendiri. Penyampaian motivasi ini dikemas sangat bagus dan menarik sehingga mereka dapat mencernanya dengan mudah setiap materi yang disampaikan.
Sekitar pukul 21.30, yakni setelah penyampaian materi dari kru Shubuh.Net, acara kemudian diisi oleh kreasi-kreasi peserta diklat RGI Al-Azhar Peduli Ummat. Penampilan nasyid dari kelas Desain Grafis, peragaan busana dari kelas Menjahit dan Tatabusana yang diisi oleh Wiwid, Ai, Yuni, Fitria dan Euis. Tak mau ketinggalan, kelas TKJ yang menampilkan paduan suara. Kelas Fotografi/Videografi juga menampilkan drama yang cukup membuat para penonton berdecak kagum melihat keterampilan mereka berakting. Mereka mengangkat cerita nyata dari salah seorang peserta diklat di kelas mereka yang menjadi mualaf sebelum masuk ke RGI Al-Azhar Peduli Ummat. Acara makin seru karena pementasan drama itu diselingi dengan lelucon yang menyegarkan.
Selepas acara drama tersebut pada pukul 23.00 dilanjutkan dengan acara motivasi yang diberikan oleh Bapak Ahmad Ahidin, selaku Manager Rumah Gemilang Indonesia dengan materi “Catatlah Seluruh Impian yang Kita Inginkan”. Pada sesi ini Bapak Ahmad Ahidin mengingatkan betapa pentingnya sebuah mimpi atau impian dalam usaha kita menggapai cita-cita. Peserta serius menyimak, dan di akhir acara Bapak Ahmad Ahidin meminta seluruh peserta diklat mencatat semua impian yang mereka miliki selama di RGI Al-Azhar Peduli Ummat di dalam selembar kertas yang dimasukan ke dalam sebuah amplop, dan amplop tersebut akan dibuka ketika semua siswa mengadakan wisuda pada akhir pendidikan.
Pukul 00.00 ketika acara motivasi usai, dilanjutkan kembali dengan penampilan kreasi-kreasi dari para peserta diklat. Senandung merdu tentang kecintaan terhadap Rasulullah saw. yang dilantunkan oleh Imay, salah seorang peserta diklat dari kelas Desain Grafis membuka kembali acara malam kreasi para peserta diklat. Kemudian para hadirin kembali disuguhkan dengan acara drama yang dipentaskan oleh para peserta pria. Drama ini bercerita tentang durhakanya seorang anak kepada orang tua. Hal yang menarik dari drama ini adalah seluruh pemerannya adalah peserta diklat yang baru terkena teguran dari para staf karena baru membuat kesalahan dan mereka ingin membuktikan bahwa mereka juga bisa membuat sesuatu hal yang positif dan kreatif.
Kelucuan yang dihadirkan oleh para pemeran drama membuat seluruh penonton tertawa terpingkal-pingkal karena dalam beberapa adegan memang memancing tawa. Tidak henti-hentinya para penonton dibuat tertawa dengan penampilan mereka. Tapi saat akhir cerita para penonton dibuat tak berdaya menahan air mata. Adegan kematian seorang ibu dan penyesalan seorang anak yang telah mendurhakai orang tuanya dan tidak sempat untuk mengucapkan kata maaf, membuat hati seluruh penonton melebur dalam renungan. Syair puisi dan alunan musik yang lirih, membuat seluruh penonton tenggelam semakin dalam ke dasar renungan hati mereka.
Lewat tengah malam, sekitar pukul 1 dinihari, saat penampilan drama itu selesai, menjadi akhir dari malam yang penuh dengan kejutan dari para peserta diklat RGI Al-Azhar Peduli Ummat. Keberadaan mereka di RGI Al-Azhar Peduli Ummat menjadi sebuah kesempatan langka disaat harapan dan impian hampir tenggelam namun semangat tak boleh luntur.
Para peserta diklat yang menonton pun ikut berkomentar tentang acara mabit tersebut. Salah satunya Dede Trianasari dari Kelas TKJ, “Acaranya menarik karena selain bisa membuat mereka tertawa terpingkal-pingkal, tapi juga bisa membuat mereka menangis terharu,” ujarnya.
Seluruh staf dan para peserta diklat berharap acara mabit yang akan diadakan bulan depan bisa lebih menarik dari acara kali ini. [Penulis: Wahyu dan tim reportase kelas Desain Grafis angkatan 8 | Editor: O. Solihin]
No Comments