Profil

Rumah Gemilang Indonesia (RGI), berdiri di lahan wakaf seluas 2.300 meter persegi yang bertempat di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok Jawa Barat. Rumah Gemilang Indonesia merupakan sebuah unit program pemberdayaan dan pusat pelatihan (empowering and training center) di bawah direktorat Program Lembaga Amil Zakat Nasional Alazhar. Secara resmi, RGI mulai beroperasi sejak 1 Juni 2009 dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sebagai bagian dari program pemberdayaan Lembaga Amil Zakat Nasional Alazhar, RGI mengadopsi model pesantren yang fokus pada penyelenggaraan pendidikan non formal dalam kemasan short course (kursus singkat). Perpaduan ini bertujuan agar para peserta pelatihan RGI tidak hanya menyerap pengetahuan dan keterampilan unggul yang menjadi pondasi masa depan mereka, tapi juga memiliki pengetahuan akidah islam yang baik. Rumah Gemilang Indonesia saat ini membuka enam jurusan yaitu:

  1. Kelas tata buana

Disini siwa akan belajar keterampilan mengenai dunia fashion merancang sebuah pola dan mengoprasikan mesin jahit

  1. Kelas fotografi dan videografi

Disini siswa akan belajar keterampilan mengenai editing foto dan video. Pengambilan foto dan video secara benar dan profesional.

  1. Kelas desai grafis

Disini siswa akan belajar keterampilan mengenai bagaimana menjadi seorang desainer handal.

  1. Kelas teknik computer dan jaringan

Disini siswa akan belajar keterampilan mengenai dunia IT seperti jaringan, web, mikrotik, hadware dan sopware.

  1. Kelas aplikasi perkantoran

Disini siswa akan belajar keterampilan mengenai beberapa aplikasi yang ada di perkantoran seperti akun sosial media dan Microsoft Office.

  1. Kelas otomotif

Disini siswa akan belajar keterampilan mengenai dunia mekanik dan perbengkelan seperti belajar kerja mesin, kelistrikan, service dan manajemen bengkel.

SEJARAH YPI

Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar didirikan pada tanggal 7 April  1952 oleh 14 orang tokoh Islam dan pemuka masyarakat di Jakarta, dengan nama Yayasan Pesantren Islam. Salah seorang pencetus gagasan pendirian yayasan ini adalah dr. Syamsuddin, Menteri Sosial RI ketika itu, yang didukung oleh Sjamsuridjal, yang pada waktu itu adalah Walikota Jakarta Raya. Sedangkan nama-nama pendiri yayasan selengkapnya adalah: Soedirdjo, Tan In Hok, Gazali Syahlan, H. Sjuaib Sastradiwirja, Abdullah Salim, Rais Chamis, Ganda, Kartapradja, Sardjono, H. Sulaiman Rasjid, Faray Martak, Jacub Rasjid, Hasan Argubie dan Hariri Hady.

yayasan Pesantren Islam memperoleh sebidang tanah yang terletak di daerah Kebayoran yang pada waktu itu merupakan daerah satelit dari Ibukota Jakarta. Di atas tanah itulah pada tahun 1953 mulai dilaksanakan pembangunan sebuah masjid besar dan rampung pada tahun 1958, yang kemudian dinamakan Masjid Agung Kebayoran. Pada tahun 1961 Mahmoud Syaltout, Grand Syekh Al-Azhar Cairo ketika itu,  mengunjungi tanah air sebagai tamu negara dan menyempatkan diri singgah di Masjid Agung Kebayoran. Kedatangan beliau disambut oleh sahabatnya Buya Prof. Dr. Hamka, Imam Masjid Agung Kebayoran, yang dua tahun sebelumnya dianugrahi gelar Doctor Honoris Causa (Ustadziyah Fakhriyah) oleh Universitas Al-Azhar Cairo. Dalam kesempatan itu Syekh Prof. Dr. Mahmoud Syaltout berkenan memberikan nama Al-Azhar untuk masjid tersebut sehingga nama resminya menjadi Masjid Agung Al-Azhar.

Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan umat, aktifitas di Masjid Agung Al-Azhar terus tumbuh dan berkembang. Awalnya kegiatan ibadah dan dakwah hanya diikuti oleh masyarakat sekitar, termasuk para pengayuh beca dan kuli bangunan. Kini jamaah Masjid Agung Al-Azhar datang dari berbagai lapisan umat, tidak saja mereka yang bermukim di kawasan elite Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bahkan dari luar daerah seperti Tangerang, Bekasi , Depok, Bogor dan lain-lain. Semaraknya kegiatan-kegiatan pembinaan ummat dan syiar Islam di Masjid Agung Al-Azhar tidak dapat dilepaskan dari peran Buya Prof. Dr. Hamka sebagai Imam Besar di masjid ini. Figur Buya yang ceramah-ceramahnya senantiasa membawa kesejukan dengan pilihan kalimat-kalimat yang santun, telah mengikat perhatian ummat di berbagai pelosok, terutama melalui acara Kuliah Subuh yang disiarkan oleh RRI. Di samping membina berbagai aktifitas pengajian, majelis taklim, kursus-kursus agama Islam, Buya Prof. Dr. Hamka juga mendorong tumbuh dan berkembangnya sekolah-sekolah Islam Al-Azhar yang berpusat di kompleks Masjid Agung Al-Azhar. Kegiatan dakwah dan sekolah-sekolah tersebut, kian hari semakin mendapat tempat di hati masyarakat dan menambah harum nama Al-Azhar di tengah-tengah ummat, tidak saja di Ibukota Jakarta dan sekitarnya tapi juga sampai ke berbagai daerah di tanah air.

Buya Prof. Dr. Hamka yang kebetulan bertempat tinggal di Jl. Raden Patah III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terletak bersebelahan dengan Masjid Agung Al-Azhar, telah memimpin pelaksanaan ibadah sehari-hari dan pengajian di masjid tersebut sejak pertama kali digunakan pada tahun 1958. Kajian tafsir Al-Quran yang merupakan materi Kuliah Shubuh setiap hari di Masjid Agung Al-Azhar dan kemudian dimuat secara bersambung  pada majalah Gema Islam sejak tahun 1962, akhirnya diterbitkan dengan nama Tafsir Al-Azhar sebanyak 30 juz lengkap  yang mendapat sambutan baik dari masyarakat hingga sekarang. Saat ini terdapat lebih dari 25 kelompok kegiatan yang sehari-hari menyemarakkan kehidupan beragama di kompleks Masjid Agung Al-Azhar, dengan beragam bentuk dan corak aktifitas, seperti majelis taklim, pengajian, kursus, ceramah umum, diskusi, pelayanan kesehatan, pelayanan jenazah, bimbingan perjalanan haji dan umrah, pencak silat, pendidikan formal dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.

LEMBAGA AMIL ZAKAT AL AZHAR

Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar adalah satuan kerja yang dibentuk oleh Yayasan Pesantren Islam Al Azhar yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dhuafa melalui optimalisasi dana Zakat, Infaq, Sedekah dan dana sosial kemanusiaan lainnya yang dibenarkan oleh syariat agama dan sumber daya yang ada di masyarakat dan bukan berorientasi pada pengumpulan profit bagi pengurus organisasi.

LAZ Al Azhar dibentuk oleh Badan Pengurus YPI Al Azhar pada 1 Desember 2004 melalui SK Nomor 079/XII/KEP/BP-YPIA/1425.2004 yang ditandatangani oleh Ketua Badan Pengurus YPI Al Azhar H. Rusydi Hamka dan sekretaris H. Nasroul Hamzah dan telah mendapat pengukuhan sebagai Lembaga Zakat Skala Nasional oleh Kementrian Agama Republik Indonesia melalui SK Menteri Agama RI Nomor 240 tahun 2016 Tanggal 23 Mei 2016.

VISI

Menjadi Lembaga Amil Zakat yang terpercaya dalam pengelolaan dana Zakat, Infaq, Sedekah untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat.

  1. Mengembangkan edukasi Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf dan layanan berkarakter berbasis teknologi.
  2. Mengembangkan program yang komprehensif, terukur, dan berkelanjutan untuk mendorong keberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal.
  3. Meningkatkan akuntabilitas kinerja lembaga melalui penguatan sistem dan manajemen yang didukung oleh Sumber Daya Insani yang profesional.
  4. Membangun Kemitraan Berkelanjutan (Sustainable Partnership) dengan kalangan ABCG (Academic, Business, Civil Society, Goverment) dalam pelaksanaan program.

OBJECTIVE

Menjadi lembaga filantropi Islam terdepan dalam pemberdayaan masyarakat secara komprehensif sesuai kaidah pada tahun 2020.

GRAND STRATEGY

Mendukung pembangunan sosial (pendidikan, kesehatan, ekonomi) dan akhlaq dengan memberdayakan dan mensinergikan potensi-potensi masyarakat, memberikan produk dan pelayanan berkarakter, peningkatan pendapatan dan sumber-sumber pendanaan.

KARAKTER LEMBAGA

Sebagai lembaga yang melayani ibadah sekaligus mengelola dana, LAZ Al Azhar memiliki budaya lembaga yanng berfungsi sebagai jatidiri dan spirit kerja yang terangkum dalam 5 (lima) sikap yang disebut UMMAT:

U: UNIVERSAL
Melayani sepenuh hati pada seluruh aspek kehidupan umat manusia yang berlaku di setiap tempat dan masa sebagai implementasi nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

M: MANFAAT               
Selalu berupaya memberikan manfaat kepada orang lain.

M: MARTABAT
Menjunjung tinggi harga diri amil, muzakki, dan penerima manfaat.

A: AMANAH
Penuh rasa tanggungjawab dalam melaksanakan tugas dan melayani ummat.

T: TABLIGH
Mendidik, mencerahkan, membina, dan memotivasi diri dan masyarakat untuk menjadi lebih baik.

Comments: 1

  1. Mara Anindia S. says:

    Assalammu’alaikum,maaf kalau hari minggu untuk survey bisa?

Add your comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.