Serunya InspiraTrip ke RGI dan Panen Jamur
Selasa (17/11) menjadi hari bersejarah bagi Ibu-ibu Jam’iyyah Al Azhar yang mengikuti acara InspiraTrip ke Rumah Gemilang Indonesia (RGI) dan Pondok Pesantren Riyadlul Jannah untuk menyaksikan secara langsung program-program pengentasan kemiskinan komprehensif, terukur dan berkelanjutan yang dijalankan Al Azhar Peduli Ummat.
Penjelajahan bermula ke kampus RGI yang berlokasi di Sawangan, Depok. Saat pertama kali menginjakkan kaki ke kampus ini tampak decak kagum dari wajah ibu-ibu Jam’iyyah melihat proses belajar 120 santri RGI dari keluarga dhuafa yang digodok selama 6 bulan dengan pelatihan skill dan pembinaan akhlak. Belajar di ruangan kelas berpendingin ruangan dan suasana yang nyaman dan asri, selama 6 bulan mereka mendapatkan full beasiswa alias gratis hingga lulus.
Direktur APU Bapak Harry Rachmad menuturkan bahwa kualitas lulusan RGI terbukti mampu bersaing dengan jebolan perguruan tinggi ternama. “Misalnya saja Ikrimah, santri kelas Desain Grafis Angkatan 6 yang hanya lulusan SMP baru baru ini berhasil meraih juara kedua dalam kontes stiker LINE dan bersaing dengan mahasiswa Binus yang menyabet juara pertama,” katanya saat menyambut peserta InspiraTrip.
Selain skill yang mumpuni, santri RGI juga dikenal mempunyai akhlak baik oleh perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra. Berita ini terdengar saat santri yang magang ke Bulog menjadi sorotan dari karyawan-karyawan di sana. “Santri RGI yang magang selalu terlihat rapi dan disiplin, rajin sholat dhuha nya dan sopan dalam bertutur sapa. Selain itu kemampuan mereka juga tidak bisa diragukan lagi.” Karena hal ini banyak sekali yang ingin belajar dan menjadi santri RGI meski harus membayar. “Saat ini Kami belum bisa menerima nya, karena RGI ini khusus untuk dhuafa,” jelas Harry.
Ibu-ibu Jam’iyyah kemudian berkeliling kampus dipandu oleh Manajer RGI Ahmad Ahidin. RGI yang kini memiliki 6 jurusan yakni Fotografi dan Videografi, Desain Grafis, Teknik Komputer dan Jaringan, Tata Busana, Aplikasi Perkantoran dan Otomotif sudah meluluskan ribuan alumni yang 90% sudah bekerja sejak berdiri tahun 2009 silam.
Puas menjelajah RGI, perjalanan dilanjutkan ke Pondok Pesantren Riyadlul Jannah di Ciseeng, Bogor. Di sini Ibu-ibu Jam’iyyah disuguhkan dengan aneka makanan olahan jamur tiram. Pesantren yang diketuai K.H Supriyadi ini memang sudah mandiri dengan budidaya jamur tiram untuk membantu biaya operasional pesantren. Ibu-ibu Jam’iyyah kemudian diajak menuju lokasi kumbung jamur untuk menyaksikan langsung proses budidaya jamur. Mereka juga diajari cara memanen jamur yang benar. Keseruan pun terlihat saat ibu-ibu ini belajar memetik langsung jamur yang diinginkan sebagai buah tangan, karena pengalaman memanen jamur ini merupakan yang pertama kali mereka rasakan.
Wakil Direktur APU Bapak Sigit Iko Sugondo menceritakan tentang keunikan jamur di ponpes ini. Ia menjelaskan bahwa pernah ada mahasiswa dari Universitas Al Azhar Indonesia yang melakukan uji lapangan mengecek kumbung jamur di ponpes ini. Hasilnya mengejutkan. Kelembaban dan pencahayaan kumbung jamur tidak memenuhi kriteria untuk bertumbuhnya jamur. “Lalu kenapa jamur bisa tetap tumbuh subur? Rahasianya adalah setiap hari di kumbung ini diputarkan lantunan murotal dan sholawat. Kemudian setiap malam K.H Supriyadi juga membacakan surat Yaa Sin ke air yang kemudian dicampur dengan media tanam. Maka dari itu jika kita mengkonsumsi sate jamur atau bakso jamur dari Riyadlul Jannah ini ada kebaikan doa santri di setiap gigitnya,” jelas Sigit.
No Comments